Media IKa

Friday, November 25, 2011

Pengembangan Outlet Kondom Upaya Pencegahan Penularan HIV/AIDS

HIV/AIDS menjadi ancaman biologis terbesar sepanjang abad ini, menyebar dengan cepat, dasyat, meledak dan mematikan ("silent killer"), menyerang usia produktif, reproduktif dan bayi. Berdampak sangat luas baik dari segi medis, psikologis, sosial, ekonomi, politik maupun bidang agama. 

Jumlah kasus HIV/AIDS di Bali secara komulatif sampai dengan Maret 2011adalah 1.742 dengan prevalensi : 49,16 / 100.000 penduduk. Sedangkan jumlah kasus HIV/AIDS di Bali secara komulatif sampai dengan September 2011 adalah 4.833 (AIDS : 2.332, HIV : 2.501, Laki : 3.265, Perempuan : 1.568). Khusus data penderita HIV/AIDS di Kabupaten Klungkung sampai dengan September 2011 sebanyak : 119 (tahun 2002 : 1, tahun 2003-2004 : 0, tahun 2005 : 3, tahun 2006 : 12, tahun 2007 : 9, tahun 2008 : 21, tahun 2009 : 16, tahun 2010 : 26, tahun 2011 sampai dengan september 2011 : 27). 

Bahwa situasi kasus HIV/ADS yang demikian sangat mengkhawatir kita semua. Oleh karena itu diperlukan perhatian semua pihak, tidak hanya merupakan tanggung pemerintah saja tetapi merupakan tanggungjawab bersama semua pihak dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran penyakit infeksi menular seksual khususnya HIV/AIDS tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya dalam meminimalisasi penyebaran kasus HIV/AIDS, salah satunya adalah Pengembangan Outlet Kondom melalui Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Dokter Praktek Swasta, Apotik-apotik, Mini Market, dan lain-lain.

Demikian terungkap pada acara rapat tanggal 24 Nopember 2011 di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung yang diselenggarakan oleh KPA Kabupaten Klungkung. Acara Rapat dibuka oleh Wakil Bupati Klungkung selaku Ketua Harian KPA Kabupaten Klungkung. Dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan yang heterogin (Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Dokter Praktek Swasta, Apotik-apotik, Mini Market, Bungalow dan KDPA).

No comments:

Post a Comment