Media IKa

Sunday, December 18, 2011

Pemberian Proton Pump Inhibitor (PPI) Jangka Panjang Meningkatkan Risiko Efek Samping Hypomagnesemia

Obat-obatan yang termasuk dalam kategori Proton Pump Inhibitor (PPI) yang beredar di Indonesia antara lain : Esomeprazole, Omeprazole, Lansoprazole dan Pantroprazole, dengan mekanisme kerja menurunkan atau menekan sekresi asam lambung dengan menghambat aktifitas enzim H/K ATPase (proton pump) pada permukaan sel parietal gastric pada pH kurang dari 4. Obat yang berikatan dengan proton (H) dengan segera diubah menjadi Sulfonamode suatu pron pump yang aktif.

Obat golongan PPI diindikasikan untuk pengobatan penderita dengan : Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD), Stomach and Small Intestine ulcer dan inflamasi esophagus.

Dari hasil Review US FDA terhadap Laporan dari Adverse Event Reporting System (AERS), Literatur Medis dan Periodic Safety Update Report (PSUR) untuk kasus-kasus hypomagnesemia pada pasien yang sedang menerima perpanjangan terapi PPI, menyebutkan bahwa terdapat kemungkinan peningkatan risiko penurunan kadar magnesium (hypomagnesemia) jika PPI digunakan dalam jangka waktu panjang. Hypomagnesemia dilaporkan terjadi pada pasien dewasa yang menerima PPI minimal 3 bulan dan sebagian besar terjadi setelah 1 tahun pemberian PPI.

Hypomagnesemia menimbulkan gejala efek samping yang serius pada pasien-pasien tertentu ,seperti muscle spasm (tetany), irregular heartbeat (arrhythmia) dan convulsions (seizures), gangguan sekresi hormone parathyroid dan hypocalcemia. Mekanisme terjadinya hypomagnesemia pada pemberian PPI jangka panjang belum diketahui, tetapi kemungkinan berkaitan dengan perubahan absorpsi intestinal magnesium.

Penanganan pasien yang sedang mengalami hypomagnesemia umumnya adalah dengan pemberian suplemen magnesium dan penghentian pemberian PPI.

Disarankan kepada dokter agar melakukan pemeriksaan kadar magnesium darah pasien pada saat : Sebelum terapi jangka panjang PPI, Secara periodic selama masa pengobatan dengan PPI, apa lagi bila PPI diberikan bersamaan dengan obat golongan diuretic (loop diuretic dan thiazide diuretics) dan digoxin.



Sumber : Buletin Berita Meso Badan POM, Vol 29, No. 1, Juni 2011

No comments:

Post a Comment